Resume Dari Film "KETIKA BUNG KARNO DI ENDE"
/
0 Comments
Resume dari film
“Ketika Bung di Ende”
Film ini
menceritakan tentang kehidupan sang proklamator, sang orator ulung di Indonesia
yang diasingkan oleh Belanda di Ende dia adalah BUNG KARNO. Bung Karno di
asingkan di Ende Flores tidaklah sendirian melainnya bersamaan dengan Mertua,
Istri, Anak dan juga 2 orang pembantunya. Ketika itu istri yang menemani Bung
Karno di Ende ialah Inggit Karnasih.
Pada awal
kehidupan Bung Karno di Ende, Bung Karno tinggal di asrama kantor Belanda
menjelang beberapa hari hingga mendapatkan tempat tinggal sewaan. Awalnya Bung
Protes kepada menir Belanda bahwa dia bukan tahanan kriminal namun Bung adalah
tahanan politik dan tidak sewajarnya di tahan di asrama Belanda oleh karena itu
Bung meminta tinggal bersama-sama masyarakat di Ende. Menir Belanda pun
menyetujui permintaan Bung Karno tetapi dengan syarat setiap pagi jam tujuh
Bung Harus melapor ke kantor Belanda dan Bung Karno juga mendapatkan imbalan
setiap bulannya dari Belanda. Meskipun Bung Karno dapat tinggal bersama masyarakat
Ende tetapi juga di kawal 24 jam oleh polisi Belanda.
Bung Karno
amat lah sedih karena dia tidak bisa bersama-sama berjuang untuk membuat negara
Indonesia ini merdeka dengan teman-teman seperjuangan Bung Karno di Bandung.
Selang
beberapa hari Bung Karno tinggal di asrama Belanda dia pun mendapatkan tempat
tinggal sewaan di antara masyarakat Ende. Meskipun Bung Karno telah tinggal
bersama-sama rakyat Ende namun rakyat Ende tidak berani beramah tamah dengan
Bung Karno karena takut ketahuan oleh polisi Belanda yang mengawali Bung Karno
kemana pun Bung Karno pergi. Ini merupakan masa-masa sulit Bung Karno ketika di
Ende.
Setelah
beberapa hari tinggal bersama masyarakat Ende Bung Karno pun mengakat seorang
anak asli Ende untuk menjadi pembantu bung karno yang akan menemani Bung Karno
ketika berjalan-jalan keliling Ende, serta seorang perempuan asli Ende yang di
angkat menjadi pembatu rumah tanggal pula.
Hari demi hari
Bung Karno dengan ramah nya menyapa masyarakat Ende meskipun tiada satu pun
yang di temui Bung membalas sapaan Bung Karno, namun ketika melewati buruh
buruh pekerjaan jalan Bung pun menyapa mandor dari buruh-buruh itu, dan mandor
buruh pun membalas sapaan Bung Karno, namun mandor itu mendapat teguran dari
polisi Belanda. Sesampai di tepi pantai Bung Karno mencoba untuk menyapa salah
satu pemancing yang ada di tepi pantai itu, namun hanya satu yang menyambut
dengan ramah sapaan Bung Karno itu. Dan dari situ lah gairah Bung hidup
kembali.
Bung karno dan
keluarga ketika hidup di Ende harus banyak penyesuaain, ketika di Bandung dulu
Bung Karno selalu di banjiri tamu yang
datang kerumahnnya sedangkan di Ende beliau tidak mempunyai tamu, sejak
dari itu lah Bung Karno kepikiran kalau dia akan mengadakan pengajian rutin di
rumah Bung Karno. Pengajian rutin di rumah Bung Karno membuat rumah Bung Karno
menjadi ramai lagi dan masyarakat Ende sudah mulai bisa berbaur dengan Bung
Karno. Bukan hanya dengan yang beragama islam saja bung karno juga bisa berbaur
dengan pendeta atau pastor asli Belanda yang ada di Ende tersebut, dengan
kepintaraan dan kecerdasan serta ketulusan Bung untuk membebaskan Indonesia
dari pengaruh Imperialisme, Kolonoalisme, Bung pun mendapat tempat di Hati
Pendeta atau Pastor itu, karena menurut agama yang di ajari pastor itu bahwa sebuah
bangsa tidak boleh menindas bangsa lain.
Setelah dapat
mengambil hati rakyat Ende akhirnya Bung Karno membuat kelompok teater atau
drama hal ini bertujuan untuk agar komunikasi Bung dengan rakyat Ende semakin
dekat. Masyarakat Ende tidak ada satu pun yang tau apa itu terater atau drama
dan soekarno pun menjelaskan dan memberi contoh seperti apa itu terater atau
drama.
Banyak
masyarakat yang tidak bisa membaca menjadi sedikit kendala Bung untuk
melatihnya bermain teater atau pun drama, namun kendala itu dapat di atasi Bung
sehingga jadilah sebuah kelompok drama yang siap tampil di hadapan masyarakat
umujm serta menir-menir Belanda.
Tema dari
teater yang akan di tampilkan Bung ialah tentang Legenda Danau Kalimutu, dalam
teater ini Bung Karno berharap agar masyarakat Ende tidak boleh percaya setan,
roh halus dan lain sebagainya sebab masyarakat Ende tidak akan bisa maju jika
masih percaya akan hal-hal yang seperti itu.
Beberapa
minggu sebelum pementasan drama Bung Karno meminta izin kepada menir Belanda,
tetapi menir Belanda tidak menyetujuinya, dan disinilah terjadi perdebadatan
antara Bung Karno dengan menir Belanda, menir Belanda khawatir kalau ada
unsur-unsur yang dapat mempengaruhi masyarakat Ende. Perdebatan pun semakin
tegang dan Bung pun mau di tangkap namun ketika itu Pastor atau Pendeta datang
dan membatu Bung akhir nya pertunjukan teater itu pun bisa di laksanakan aas
izin pastor tersebut.
Beberapa hari
setelah pementasan drama selesai Bung Karno pun mendapat kan musibah yaitu
meninggalnya mertua nya karena sakit, Bung Karno dan keluarga amat lah sedih.
Setelah meninggal nya mertua Bung, Bung pun mulai memikirkan kosep-konsep
negara yaitu PANCASILA, berhari-hari, berminggu-minggu Bung menyendiri di bawah
pohon yang dari daun nya Bung Karno menetapkan 5 poin penting dari pancasila,
akhirnya pun Bung Karno di serang penyakit malaria karena sering nya di gigit
nyamuk ketika sedang menyendiri di bawah pohon.
BAB
VIII
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan
hidup tiap tiap manusia amatlah berbeda tergantung kepada apa agamannya dimana
dia tinggal dan di berah kan dan tergantung apa perannya dalam kehidupan ini,
ya ini lah sebuah kisah yang menceritakan tentang kehidupan Bung Karno ketika
di Ende sebagai tahanan politik. Pandangan hidup itu sendiri adalah pendapat
atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjuk hidup di
dunia. Pandangan hidup bersifat kodrati. Dalam film ini sangat jelas sekali
dapat kita lihat pandangan hidup Bung Karno yaitu adalah setiap negara berhak
mendapatkan kemerdekaan dan bebas dari penganiayaan dari bangsa-bangsa lain.
Karena pandangan hidup ini lah Bung Karno memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sumber
pandangan hidup bisa di dapatkan dari agama, lingkungan sosial dan hasil
renungan, hasil renungan ini sangat membuahkan hasil untuk mendirikan suatu
negara yaitu adalah adanya pancasila. Pancasila yang terlahir merupakan gagasan
Bung Karno melalui renungan nya ketika di Ende tersebut.
Dalam
cerita Bung Karno di Ende, Bung Karno mempunyai cita-cita yang mulia yaitu
membuat Indonesia terbebas dai Imperialisme, Kolonialisma, dari penjajahan.
Cita-cita merupakan keinginan, harapan, tujuan, yang selalu ada dalam pikiran. Dengan
cita-cita maka manusia sia itu hidup nya selalu dipenuhi dengan gairah dan
semangat.
Kebajikan
dan makna kebajikan di dalam film ini ialah niat mulia nya Bung Karno dan sifat
nya yang amat ramah tamah terhadap penduduk di Ende, karena setiap orang yang
mempunyai tujuan baik maka di manapun ia berada maka pasti lah akan ada orang
yang peduli kepada nya. Namun ketika masih baru Bung Karno di asing kan di Ende
setiap masyarakat yang di temui Bung akan membuang muka, karena takut orang
polisi belanda kala itu. Namun Bung sabar dan tidak marah dan bahkan ia
berusaha mendekatkan diri kepada rakyat sekitar.
Banyak
hal yang menentukan sikap atau pun tingkah laku diantaranya adalah lingkungan
keluarga, linkungan sekitar dan agama, setiap orang yang beragama dan
menjalankan perintah tuhannya maka dapat kita ketahui pastilah sikap nya pun
penuh dengan saling menghormati dan saling menghargai. Begitu pula dengan
lingkungan keluarga, orang yang dilingkungan keluarga mendapatkan contoh dan
tauladan yang baik dari keluarganya maka jelas kelas setelah dia besar pastilah
tidak akan jauh dari hal-hal yang telah diajarkan ketika masih balita dulu.
Makna
perjuangan dan usaha, sudah tidak diragukan lagi dalam film ini sangat jelas
diceritakan perjuangan dan usaha Bung Karno dan juga rakyat indonesia untuk
memperjuangakan kemerdekaan negara Indonesia bukan hanya harga namun nyawa
mereka sekalipun sanggup di korbankan untuk memperoleh kemerdekaan itu. Bung
Karno yang menjadi tahanan politik oleh Belandan dan diasingkan ke Ende namun
meskipun diasingkan di Ende Bung Karno tetap berjuang dan berusaha di sana
salah satu nya ialah dengan mengadakan atau memperkenalkan masyarakat Ende
terhadap sini pertunjukkan teater. Melalui teater Bung Karno mengajarkan
semangat kepada masyarakat Ende ialah semangat persatuan, meskipun berbeda beda
namun tetap satu juga.
BAB IX
MANUSIA DAN TANGGUNG
JAWAB
Tanggung
jawab mempunyai makna yang sangat luas, tanggung jawab berdasarkan film diatas
ialah ketika kita melakukan sesuatu atau mengerjakan sesuatu hendak nya harus
didasari oleh rasa tanggung jawab yang kuat agar hasil yang kita kerjakan tadi
dapat menjadi pekerjaan yang terbaik dan menguntungkan bagi orang banyak. Dalam
film Bung Karno ini terdapat sebuah tanggung jawab Bung Karno yang sangat besar
dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia meskipin diasaing kan di
Ende, namun beliau tetap tak putus semangat dan tetap memperjuang kan apa
sebenarnya hak-hak bangsa Indoensia.
Macam-macam
tanggung jawab adalah :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurut sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa
hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk
sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia
lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang
tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan
manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa
kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam
berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum
tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang
keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka
meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan
sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu
pengorbanan.
Makna
pengabdian dalam film ini sangat lah jelas yaitu adalah pengabdian seorang
putar fajar yaitu Bung Karno pengabdiannya kepada nusa bangsa dan negara sangatlah
menonjolkan sekali, Bung Karno bahkan siap menjadi tahanan politik dan di
asingkan ke Ende dari pada harus menghianati bangsa nya sendiri yaitu bangsa
Indonesia. Bagi nya Jiwa dan Raga nya hanya lah untuk ibu pertiwi tercinta,
kecintaan Bung Karno kepada ibu pertiwi tidaklah dapat di ukirkan melalui kata
kata saja.
BAB
X
MANUSIA
DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan
adalah perasaan di mana kita merasa rasa khawatir, tidak tentram hatinya, tidak
senang, tidak sabar, dan tidak tentram hatinya. Dalam film tersebut kegelisahan
dapat di temukan dalam hati Bung Karno yang ketika diangsingkan di Ende Flores
beliau sangat lah tidak nyaman karena beliau dipisahkan dari teman teman
seperjuangan mereka. Awal-awal di Ende Bung sempat hampir kehilangan semangat
nya untuk memerdekaan negara Indonesia, namun itu semua tidak lah bertahan
lama.
Macam-macam kecemasan adalah
1. Kecemasan
Neoritis (syaraf)
Kecemasan ini timbil
kareana pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud,
kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan yang timbul
karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu
takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan
menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah,
yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Bentuk ketakutan yang
tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bentuk
intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang
ditakutkannya, misal seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari
karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah dianalisis, ketika
masih kecil dulu ia sering diberi balon karet ayahnya, satu untuk dia dan satu
untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga
ia mendapat hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan
perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
Rasa takut lain aialah
rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa
ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang
bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat
menyakitkan dengan jalan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan
superego melarangnya
2. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan
karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara
lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa
iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara
keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan
untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.
Sifat-sifat
seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan
merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak
tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan,
sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
Makna keterasingan dan makna kesepian,
didalam film ini jelas sekali kalau Bung Karno diasingkan oleh orang-orang
Belanda di Ende sebagai Tahanan politik dengan di asingkannya Bung Karno di
Ende Belanda berharap dapat mematahkan semangat perjuangan Bung Karno, namun
tidak malah sebaliknya semangat bung Karno tidaklah pernah padam dan selalu
membara demi mengalah kan dan mengusir bangsa-bangsa penjajah dan membebeskan
Indonesia dari Kolonialisme, Impereialisme.
BAB XI
MANUSIA
DAN HARAPAN
Dalam film
Bung Karno juga terdapat sebauh harapan besar bukan hanya harapan Bung Karno
saja tetapi juga harapan seluruh rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke
ialah memperjuangkan kemerdekaan dan membebaskan seluruh rakyat Indonesia dari
Kolonialisme, imperialisme. Ini merupakan harapan yang sangat besar dan di
idam-idam kan oleh rakyat Indonesia sudah sejak lama.
Persamaan
antara harapan dan cita-cita adalah cita-cita dan harapan merupakan sama-sama
keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang belum terjadi. Cita-cita dan harapan
merupan keinganan dari hati kecil yang harus di wujudkan.
Sebab-sebab
kamunculan harapan adalah diantaranya merasa adanya tekanan dan merasa bahwa
negara nya tidak mendapatkan penghomatan dari negara lain. Oleh sebab itu lah
maka munculah harapa untuk menghilangkan tekanan dan menjadi negara merdeka dan
terbebas dari penjajahan.
Makna
kepercayaan adalah pada film ketika sukarno di Ende adalah dengan rasa percaya
yang tinggi baik itu kepada diri sendiri, percaya kepada Agama, Sahabat dan
visi serta misi maka dapat dipastikan kalau kita akan mampu mencapai apa yang
kita inginkan nantinya dan tentupula tidak lupa dengan usaha yang keras dan
ketekunan yang tinggi.
Dalam
memperjuangkan sesuatu hendaknya harus lah didasari oleh rasa perjuangan serta
demi menegakkan kebenaran, kebenaran itu memang pahit tetapi seorang kesatrian
pasti akan membela kebenaran dengan kepentinggan orang banyak. Sesungguh nya
dimana pun kita berada pastilah kemenangan itu akan berpihak kepada keberanan
dan keburukan itu pastilah akan kalah.